Rambu-Rambu BerTwitter
Written By Unknown on 2012/08/21 | 18.47
PUNYA banyak followers dan saling berinteraksi via twitter memang seru. It’s fun and time killing activity. Tapi hati-hati, 140 karakter yang kita ketik ternyata bisa memengaruhi karier di masa depan!
APA sih yang tidak bisa disediakan oleh internet saat ini? Ingin tahu istilah arti istilah tertentu, ingin belanja tas keren dari toko online di luar negeri, mengecek kehidupan si mantan (ehem…), sampai mencari peluang bisnis dan pekerjaan. Kehadiran twitter dengan lini masa-nya sedikit banyak juga turut memengaruhi kecepatan akses kita terhadap informasi. Linimasa bagaikan pajangan yang memberikan informasi soal kemacetan, lowongan pekerjaan, sale di mal tertentu dan tentu saja… suasana hati seseorang!
140 Karakter Yang (Bisa) Berbahaya
Ternyata kebebasan berekspresi pun ada harganya. Mita, (26), staf marketing di suatu perusahaan event organizer pernah kena batunya saat dia secara tidak sengaja menyebut nama brand yang memakai jasa perusahaannya di salah satu tweet-nya yang berisi kejengkelan di H-1 menjelang launching produk brand tersebut. Rupanya pihak brand tersebut sering secara acak melakukan pencarian di internet mengenai komentar publik soal brand mereka. Mita memang tidak dikeluarkan, akan tetapi peringatan keras dari atasan membuatnya menjadi berhati-hati saat mengungkapkan isi hatinya. Lain lagi cerita Fesy (27), yang dipanggil atasannya karena me-retweet beberapa lowongan pekerjaan dari perusahaan kompetitor.
Jangan Lakukan Ini!
Ada beberapa hal yang pantang dilakukan saat berinteraksi di dunia maya. Yang paling utama, hindari caci maki atau berkata kasar. Ada waktu di saat kita tidak bisa mengendalikan amarah dan temperamen kita, that’s understandable. Akan tetapi saat atasan Anda membacanya, urusannya bisa beda! Sadari juga bahwa linimasa kita dapat ditelusuri dan menjadi bukti yang memberatkan kita nanti. Berhati-hati juga dengan status yang secara tidak langsung menyebutkan kondisi perusahaan atau kondisi pekerjaan kita. Misalnya, “Duh, bosen banget kerja di sini, orangnya pada nggak becus!” atau “Perusahaan kami mau bangkrut kayaknya, masa udah dua tahun nggak ada bonus? Huh!” Whoa, careful ladies. Hal-hal tersebut sangat vital dan menyangkut kondisi ‘kesehatan’ perusahaan.
Save The Image, Save The Career
DON’T. Jangan gunakan nama asli bila memang menginginkan akun privat yang tidak ingin bisa dengan mudah diikuti oleh atasan atau rekan kerja kita di kantor. Jangan lupa juga untuk mengunci akun tersebut, ya!
DO. Segera teliti semua akun jejaring sosial kita. Apakah akun tersebut dalam keadaan tidak terkunci, apakah kita di-tagged pada foto-foto tertentu. De-tag foto-foto tersebut atau mintalah pemilik akun untuk memindahkan foto tersebut.
DON’T. Jangan menyebut perusahaan atau merek tertentu. Tweet tentang pelayanan buruk suatu perusahaan bisa saja membahayakan bila suatu saat pekerjaan kita ternyata berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan tersebut.
DO. Ingat bahwa kita bisa saja menghapus status Facebook, akan tetapi tidak demikian dengan status twitter kita yang akan terekam di dalam search engine. Status ini biasanya akan muncul saat orang lain melakukan pencarian atas nama kita.
DON’T. Tweet under the influence. Sadari bahwa seperti ucapan di dunia nyata, apapun yang kita ketik di dunia maya suatu saat akan membutuhkan pertanggungjawaban kita.
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

0 komentar:
Posting Komentar